Selasa, 27 April 2010

IKAN NILA


Mengenal Ikan Nila dan Legendanya


Ikannila dikenal dengan TILAPIA, merupakan ikan darat yang hidup di perairan tropis. Air bersih, mengalir dan hangat merupakan habitan yang disukai ikan nila. Ikan nila disukai dan dikonsumsi oleh banyak orang karena rasa dagingnya gurih dan memiliki protein yang tinggi. Sayangnya banyak orang kurang menikmati ikannila karena para pembudidaya buru-buru menjual ikannila yang terkadang masih belum layak dikonsumsi karena terlalu kecil, sehingga banyak orang kurang begitu terkesan dengan ikannila yang mereka makan. Kata mereka ikan nila tulangnya lebih banyak dari pada dagingnya. Ini benar karena mereka memakan ikan nila yang masih terlalu kecil sehingga promosi tentang nila kurang baik. Sebenarnya ikan nila dapat besar sampai 1 kg perekor. Namun jarang orang memelihara ikan nila sampai seberat itu. 200 gram perekor sudah pas untuk dikonsumsi
Ikan nila hanya dapat berkembang pada suhu air yang hangat dan tidak dapat hidup pada air yang dingin berbeda dengan ikan mas dapat hidup dalam air es sekalipun. Ikan nila dikenal dengan ikan tropis karena memang hanya ada di daerah tropis seperti Indonesia, dengan suhu di antara 23-32 derajat Celsius.

Ikan nila bertumbuh lebih cepat dari pada ikan mas atau ikan lainnya. Ikan mas tidak bisa dikonsumsi dalam umur 4 bulan dari larva. Tapi ikan nila jika pemeliharaan intensive sudah dapat mencapai berat 200 gram perekor. Sedangkan ikan mas tidak dapat mencapai berat itu dengan cara pemeliharaan yang sama. selain itu reproduksi ikan nila lebih mudah dibandingkan dengan ikan mas. Ikan nila dapat bereproduksi setiap bulan sekali dengan cara alami tanpa usaha yang berarti oleh pembudaya. Berbeda dengan ikan mas jarang bereproduksi secara alami dan harus melalui proses yang lebih panjang dan rumit untuk mendapatkan anak-anak ikan.

Ikan nila akan berkembang dengan sendirinya dan akan terus menjadi banyak sampai para pembudidaya kewalahan memelihara ikan ini karena anak ikan terlalu banyak. Ini memberi keuntungan dalam mendapatkan bibit namun dapat menyebabkan kerugian pada pembesaran jika tidak dikelola secara baik.

Keunggulan lainnya dari ikan nila adalah tidak memiliki tulang-tulang halus pada dagingnya tidak seperti ikan mas memiliki tulang-tulang halus dan dapat merusak suasana makan jika tidak hati-hati makan masakan ikan mas. Anak kecil tidak perlu kuatir mengkonsumsi ikan nila karena tidak adanya tulang-tulang halus dalam daging ikan nila. Hal inilah yang akan membuat ikan nila akan semakin disukai banyak orang.
Sejarah Ikan Nila

Legenda ikan nila sudah ada sejak 4000 tahun yang lalu. Nila dalam nama latin TILAPIA NILOTICA. Aristoteles dan rekan-rekanya memberi nama itu 300 tahun SM, diambil dari nama sebuah sungai terbesar di Afrika yang bermuara di pantai utara mesir. Konon nila merupakan makanan kerajaan karena ikan ini sangat langka pada awalnya namun jenis nila lainnya sudah ada di seluruh perairan darat Afrika seperti nila mosambicus, o. Aurea, o. Urelepis hornorum dan lain sebagainya. Nilotica dipelihara dalam kolam-kolam dalam istana raja.

"Mesir Kuno bukan satu-satunya orang yang menghargai nila. Nila telah, dan masih ada, ikan makanan penting bagi banyak kelompok yang berbeda yang hidup di Afrika dan kawasan Mediterania timur. Yunani dikenal sebagai penggemar dan Aristoteles nila diyakini telah menamakannya Tilapia niloticus (ikan Nil) pada 300 SM.

Juga nila merupakan bagian dari mitologi Kristen karena ikan yang ditangkap oleh rasul Petrus dalam Matius 17:27 adalah diyakini telah menjadi nila. Dalam bahasa Inggris, nila spesies dengan melihat pola tertentu yang sering disebut sebagai "Santo Petrus ikan". Menurut legenda, bintik-bintik gelap pada ikan disebabkan oleh sidik jari dari rasul. Nama ikan Santo Petrus juga digunakan untuk John Dory ikan, Zeus Faber, Tapi ini adalah spesies laut dan cerita dalam Alkitab berputar di sekitar Danau Galilea, yang merupakan danau air tawar di Israel. Danau Galilea adalah rumah bagi nila Sarotherodon galilaeus galilaeus. Sarotherodon galilaeus galilaeus telah memancing oleh nelayan setempat di Laut Galilea selama ribuan tahun.

Ketika mereka datang ke Kapernaum, para pemungut pajak Bait Allah menghampiri Petrus dan berkata, "Gurumu membayar pajak kuil, bukan?" Dia menjawab, "Ya." Ketika Petrus pulang, Yesus berbicara kepadanya, berkata, "Bagaimana pendapatmu, Simon? Dari siapa raja-raja di bumi mengumpulkan pajak atau upeti? Dari mereka sendiri, atau dari orang asing?" Ketika ia berkata, "Dari orang asing," Yesus berkata kepadanya, "Dalam hal ini, bebas dia. Namun demikian, sehingga kita tidak menyinggung perasaan mereka, pergi ke laut dan lemparkan sebuah pancing. Ambillah ikan pertama yang muncul, membuka mulut, dan kamu akan menemukan koin. Ambil dan memberikannya kepada mereka untuk saya dan Anda. "
Matius 17:24-17:27 "

Di Indonesia nila masih cukup baru dan sudah pasti ada seseorang yang mendatangkan dari luar dan tak mesti dari Afrika. Bisa saja ikan nila ini dari negara tetangga kita.
Ikan Nila di Masa Depan

Keterbatasan mendapatkan ikan di laut lepas membuat semakin banyak konsumen mencari alternatif membudidayakan perikanan darat di air tawar. Ikan nila bisa memainkan peran penting di sini, karena petani bukan menangkap dari alam. Beberapa proyek juga telah diluncurkan di mana keluarga miskin di seluruh dunia didorong untuk beternak nila, beternak nila di belakang halaman belakang rumah mereka sendiri untuk dimakan sendiri dan jika kelebihan dapat dijual ke pasar lokal.

Di Amerika Latin, lebih besar peternakan komersial mengekspor ikan nila atau tilapia segar ke pasar AS. Hal ini telah memberikan kesempatan kerja bagi penduduk setempat. Nila beku ekspor pertanian juga merupakan sumber pendapatan yang penting bagi banyak negara di Asia Tenggara. Beternak ikan nila dapat menjadi jalan bagi negara-negara tropis untuk memanfaatkan iklim yang hangat, karena nila dapat tumbuh sepanjang tahun asalkan suhu air cukup tinggi.

Aspek penting lain dari beternak ikan nila adalah bahwa banyak dari spesies nila tidak perlu diberi makan makanan yang kaya akan protein, dan ini benar-benar dapat memberikan kontribusi.
Di banyak negara, sekarang ini petani skala kecil mengabungkan peternakan ayam atau hewan peliharaan lainnya diatas kolam ikan mereka agar ikan nila mendapat makanan tambahan.

Ikan nila akan menjadi salah satu ikan alternative masyarakat Indonesia di massa akan datang karena telah bertambahnya varietas baru jenis-jenis ikan. Memperkaya jenis-jenis ikan di kolam, sungai, danau. Dan lebih penting memperkaya persediaan protein tinggi konsumen.

- ikannila murah dibandingkan ikan lainnya

- dapat dipelihara di pekarangan rumah

- reproduksi atau pembibitan ikan nila yang mudah

- bereproduksi setiap bulan

- pertumbuhan ikan nila relative cepat dibandingkan ikan lainnya

- jenis ikan nila bersih karena menyukai air yang bersih, mengalir tidak seperti ikan lele

- waktu pemeliharaan yang juga pendek daripada ikan lainnya
Seperti anda ketahui, protein sangat penting untuk perkembangan otak dan tubuh manusia. Protein banyak terdapat pada ikan laut maupun ikan darat. Ikan nila dapat merupakan sumber penghasil protein tinggi. Konsumsi ikan nila akan semakin dibutuhkan karena beberapa alasan diatas.

JIKA ANDA BERMINAT DENGAN USAHA BUDIDAYA IKAN NILA KAMI MEMPUNYAI TIPS-TIPS USAHA SERTA MENYEDIAKAN BIBIT NILA DENGAN HARGA YANG SANGAT TERJANGKAU UNTUK WILAYAH SURABAYA DAN SEKITARNYA JIKA ANDA BERMINAT HUBUNGI KAMI DI:HP 085736004692
EMAIL DI WWW.SHOLIKHUDDIN_AR@YAHOO.COM

Tidak ada komentar:

Posting Komentar